Panduan Menggunakan Tanda Kurung Siku dan Petik Tunggal dalam Kalimat

Panduan menggunakan tanda kurung siku dan petik tunggal dalam kalimat - Bahasa Indonesia memiliki beberapa indokator penulisan yang baik dan benar, atau sering disebut dengan istilah EYD. Salah satu indikator yang perlu diperhatikan dalam penulisan Bahasa Indonesia yakni penggunaan tanda baca, yang pengaturannya juga telah diatur oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Salah satu aturan tanda baca dalam Bahasa Indonesia adalah penggunaan tanda kurung siku, serta tanda petik tunggal (‘...’) yang acap kali sering tertukar dengan tanda petik biasa (“...”) atau bukan tunggal. Adanya jenis yang berbeda pada penggunaan tanda petik serta tanda kurung itulah yang sering terjadi kesalahan pada penggunaannya. 

Dengan demikian, untuk paham akan penggunaan beberapa jenis kurung seku beserta fungsinya, kemudian penggunaan beberapa jenis tanda petik beserta fungsinya, perhatikanlah penjelasan dibawah ini:


Panduan menggunakan tanda kurung siku dan petik tunggal


a. Panduan Menulis Tanda Baca Kurung Siku

Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis atau bentuk kurung. Yang pertama adalah tanda baca kurung siku ([...]), serta tanda kurung biasa ((...)). Tanda kurung siku merupakan tanda baca kurung yang digunakan untuk mengapit hurufm kata, frasa, serta kalimat. Adapun penggunaan tanda kurung siku dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, diantaranya adalah sebagai berikut:

Tanda kurung siku merupakan tanda kurung atua tanda baca yang digunakan sebagai penanda adanya kesalahan dalam sebuah kalimat. Inilah yang membuat tanda baca yang satu ini sering digunakan sebagai tambahan kalimat. Dengan kata lain, biasanya tambahan kalimat tersebut merupakan tambahan dari editor atau penulis lain sebagai koreksi, sehingga pembaca bisa melihat adanya kesalahan memang terjadi pada nahkah aslinya. 

Contoh:

1. Kalimat awal: “Meski lelah, ibu ttap bekerja hingga larut malam demi membantu keuangan keluarga”.
Kalimat setelah direvisi: “Meski lelah, ibu t[e]tap bekerja hingga larut malam demi membantu keuangan keluarga”. (Raharja, 2015)

2. Kalimat awal: “Dia sudah sejak bayi dan dirawat oleh pamannya mengingat ibunya meninggal sejak melahirkannya”.
Kalimat setelah direvisi: “Dia sudah dari bayi [tinggal] dan dirawat oleh pamannya mengingat ibunya meninggal sejak melahirkannya”.

Tanda kurung siku digunakan untuk menerangkan kalimat penjelas pada naskah asli
Contoh:
1. Kalimat awal: “Frasa nomina merupakan salah satu jenis frasa dimana kata benda merupakan kepala kata dari frasa tersebut” 
Kalimat setelah direvisi: “Frasa nomina merupakan salah satu jenis frasa dimana kata benda merupakan kepala kata dari frasa tersebut” (Jenis-jenis frasa dijelaskan pada bab 1 ([lihat halaman 3])

b. Penulisan Tanda Petik Tunggal 

Tanda petik tunggal (‘...’), merupakan tanda baca dalam Bahasa Indonesia yang juga berfungsi untuk mengapit petikan pada tulisan. Adapun penggunaan tanda petik tunggal itu sendiri dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

Tanda petik tunggal digunakan dalam pengapitan kutipan yang ada dalam petikan lain.
Contoh:
1. Sila berkata padaku: “Tadi sinta titip pesan, ‘jangan dulu pulang setelah sekolah nanti, tunggu Sila di kantin, ada yang mau dibicarakan’, jadi kamu langsung ke kantin aja sekarang”.

2. Wildan menyarankan “Karna tadi kepala sekolah bilang ‘acara kemping ini tidak boleh menggangu jam belajar’, jadi kita adakan kemping pramukanya hari sabtu setelah pulang sekolah hingga minggu saja”. 

Tanda petik tunggal digunakan juga dalam mengapit makna atau ungkapan kata tertentu sehingga bisa menjadi penegas dari makna atau ungkapan sebelumnya. 

Contoh:
1. Wajar saja jika dia terpilih mengikuti lomba tingkat nasional, dima memang murid ‘paling pintar’ disekolah ini.

2. Mengingat Pak Dodi adalah petugas sekolah ini yang “sangat baik”, dengan demikian kepala sekolah memberikan beasiswa gratis sekolah hingga lulus pada putrinya agar bisa sekolah di tempat dimana Pak Dodi bekerja.

Demikianlah penjelasan singkat tentang panduan menggunakan tanda kurung siku dan petik tunggal dalam kalimat. Semoga artikel ini dapat membantu kalian dalam mempelajari materi tersebut. Jangan lupa ngopi sambil baca-baca artikel yang lainnya di pelajaranbahasaindonesian.blogspot.com ya. Terimakasih.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Panduan Menggunakan Tanda Kurung Siku dan Petik Tunggal dalam Kalimat