Contoh Esai Bahasa Indonesia tentang Karakter Generasi Saat Ini

PelajaranBahasaIndonesian.blogspot.com – Contoh esai Bahasa Indonesia tentang rusaknya karakter generasi muda saat ini - Essai adalah karya bisa berupa karya tulis formal maupun informal. Esai biasanya berisi tanggapan, ide, serta gagasan seorang penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dengan demikian, esai lebih bersifkat spesifik serta membahas hal yang spesifik pula. Berikut ini merupakan contoh esai tentang rusaknya karakter generasi muda saat ini

Contoh esai bahasa Indonesia tentang moral anak bangsa saat ini
 

Budaya Barat Salah Satu Penyebab Rusaknya Moral Anak Bangsa

Generasi muda tentu saja merupakan harapan bangsa. Kerajaan manapun hanya akan tetap berdiri tegak ditangan pengurusnya. Namun pengurus tersebut tentu saja memiliki masa jabatan karna manusia tidak selamanya bisa berada di dunia. Inilah sebabnya kerajaan manapun membutuhkan generasi muda yang mampu meneruskan pengurus kerajaan yang mulai menua. Negara kita itulah yang dimaksud dengan kerajaan yang hanya akan tetap bertahan jika anak bangsa mampu membuatnya tetap berdiri dan berjaya. 

Dengan demikian, sudah seharusnya generasi anak bangsa mempersiapkan diri menjadi sebaik-baiknya generasi agar kelak mampu menggantikan pengurus yang mulai tak mampu lagi bekerja. Hanya generasi mudah satu-satunya harapan negara ini bisa berkembang minimal tetap berdiri dan berjaya. Dengan memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan tombak negri, maka generasi muda tentu akan lahir sebagai pribadi yang diharapkan dan dicari oleh kerajaan negri ini. 

Semakin majunya zaman juga tentu saja membuat para pengurus lama tak lagi bisa menghandle semuanya dengan usia yang terus bertambah. Lagi-lagi, hanya generasi bangsa yang mampu mengembangkan pengetahuannya serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut agar dikemudian hari dapat menjadi generasi penerus yang negri ini harapkan. 

Semakin canggihnya tekhnologi serta semakin berkembangnya zaman, di harapkan mampu melahirkan generasi yang siap bersaing sekeras apapun kehidupan. Namun setidaknya, canggihnya tekhnologi serta kemudahan memahami budaya luar tentu saja membuat generasi muda lebih mudah dalam memahami titik kuat dan lemahnya negeri tetangga. Dengan demikian, lagi-lagi diharapkan pemahaman luas akan negri kita serta budaya luar tersebut mampu melahirkan generasi yang tidak hanya bersaing di negri sendiri tetapi juga di manca negara.

Namun yang diharapkan justru tidak sesuai dengan kenyataan. Faktanya, mudahnya masuk budaya luar yang diharapkan mampu melahirkan generasi yang faham akan globalisasi serta mampu bersaing justru membuat generasi bangsa cenderung mengikuti alur negatif dari pada mengambil sisi positifnya untuk di pelajari. 

Yang kita lihat saat ini justru generasi bangsa yang mulai berani membangkang serta menganggap tindakan-tindakan yang tidak lazim menjadi hal yang biasa baginya. Lihatlah bagaimana anak negri dengan bebas berpacaran dimana-mana dan mengumbar kemesraan tanpa malu. Bahkan sebaliknya, jika tidak seperti itu, akan menjadi hal yang memalukan baginya.

Lihatlah bagaimana anak negri kita justru mulai berani menghisap rokok bahkan mabuk di usia yang tidak sepaputnya. Mereka menganggap ha tersebut menjadi hal biasa mengingat pengaruh budaya luar lagi-lagi menjadi faktor utamanya. Lebih dari itu, generasi muda yang disebut dengan remaja kini justru banyak putus sekolah karna hamil diluar nikah. 

Hal ini tentu saja karna mereka membiarkan budaya luar masuk dalam diri mereka tanpa memfilter mana yang baik dan mana yang tak sepatutnya mereka tiru. Apalagi, kemudahan mengakses internet saat ini justru dimanfaatkan untuk hal-hal yang hanya merusak generasi bangsa.

Lalu siapa yang harus disalahkan? Dalam hal ini, orang tua tentu paling berperan penting dalam membimbing anaknya. Orang tua patut mengontrol setiap kegiatan anaknya dan tahu dengan siapa saja ia bergaul. Selain itu, media juga menjadi salah satu faktor yang mempermudah masuknya budaya luar. Sayangnya, budaya yang juga dilakukan oleh orang tuanya pada akhirnya membuat anaknyapun menjadikan hal yang tidak lazim sebagai hal yang biasa. Dengan demikian, orang tua juga harus menjadi contoh yang baik bagi anaknya, serta mengetahui media apa saja yang sering digunakan anaknya. 

Demikian tadi contoh esai tentang moral generasi muda saat ini yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kunjungi blog kami di pelajaranbahasaindonesian.blogspot.com ya. Ada banyak sekali artikel terkait. Selamat belajar. 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Contoh Esai Bahasa Indonesia tentang Karakter Generasi Saat Ini